Photo by Jose More


Gaya Millenial - Terkait temuan ini, pejabat kesehatan federal sedang menyelidiki data baru, menurut dua orang yang akrab dengan ulasan yang menekankan efek sampingnya masih jarang.

Pejabat dari Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) dan CDC sedang mengasah data dari Kanada yang menunjukkan bahwa vaksin Moderna dapat membawa risiko lebih tinggi dari kondisi langka ini pada orang muda dibandingkan dengan vaksin Pfizer, terutama untuk pria di bawah 30 tahun. Pihak terkait juga menganalisis data AS untuk menentukan apakah hal yang sama terjadi di Amerika Serikat, dilaporkan Washington Post.

Data Kanada menunjukkan mungkin ada insiden miokarditis 2,5 kali lebih tinggi pada mereka yang mendapatkan suntikan Moderna dibandingkan dengan vaksin Pfizer. Miokarditis merupakan bentuk peradangan pada jantung.

Moderna tidak menanggapi permintaan komentar terkait perihal ini.

Dalam sebuah pernyataan, CDC mengatakan Komite Penasihat Praktik Imunisasi telah dan terus meninjau laporan miokarditis dan perikarditis setelah vaksinasi mRNA COVID-19. “CDC, FDA, dan mitra keamanan vaksin kami secara aktif memantau laporan ini, termasuk meninjau data dan catatan medis, untuk mempelajari lebih lanjut dan memahami hubungan apa pun dengan vaksinasi mRNA COVID-19,” bunyi pernyataan CDC.

Para pejabat ingin bersikap berhati-hati agar tidak menimbulkan kekhawatiran, terutama ketika mereka mencoba membujuk lebih banyak orang untuk divaksinasi di tengah lonjakan kasus yang dipicu oleh varian Delta yang bergerak cepat.

Pada akhir Juni 2021, pejabat kesehatan pertama kali mengatakan ada kemungkinan hubungan antara vaksin Moderna dan Pfizer dan peningkatan risiko kondisi jantung langka pada remaja dan dewasa muda. 

Namun, masalah jantung jauh lebih mungkin terjadi jika seseorang mengembangkan COVID-19, jadi vaksinasi tetap menjadi pilihan yang lebih sehat, dilaporkan HealthDay. (BS)

Publisher : berandasehat.id